Chat dengan kami disini
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT BPR Lestari Bali diselenggarakan pada Sabtu (22/1), bertempat di BPR Lestari Super Branch Sanur. Dalam rapat tersebut, dipaparkan kinerja BPR Lestari Bali yang berhasil mencatatkan posisi aset Rp 7,3 Triliun, tumbuh Rp 905,3 Miliar atau 14,1% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
“2 tahun melewati masa krisis dan kondisinya pun masih sulit. Berkat kerja keras seluruh tim dan tentu saja kepercayaan nasabah dan masyarakat, kami bersyukur kami mampu menunjukkan tren positif dan menutup tahun 2021 dengan capaian milestone baru, yaitu aset Rp 7 Triliun. Terima kasih kami ucapkan kepada para nasabah, masyarakat kota Denpasar dan sekitarnya, yang mempercayakan bisnisnya kepada BPR Lestari”, kata Pribadi Budiono, Direktur Utama BPR Lestari Bali.
Pertumbuhan aset ini didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh signifikan, yaitu berhasil tumbuh Rp 1,2 Triliun atau 27,3% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Dari sisi kredit, BPR Lestari Bali juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik yaitu tumbuh sebesar Rp 416,6 Miliar atau 10,6%. Pertumbuhan ini dapat dikatakan cukup baik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Di situasi yang sulit ini, kami tetap berupaya untuk bisa membantu menggerakkan perekonomian, khususnya di Bali," demikian Pribadi Budiono menyampaikan.
Melalui RUPS ini, disepakati akan ada peningkatan Modal Disetor Perseroan sebesar Rp 100 Miliar. Dengan demikian modal disetor perseroan meningkat dari Rp 350 Miliar menjadi Rp 450 Miliar. Peningkatan modal ini akan dilakukan pada bulan Februari. Diharapkan rasio kecukupan modal (CAR) akan meningkat menjadi di kisaran 30%.
"Ini rasio kecukupan modal tertinggi sepanjang sejarah Lestari", kata Alex P. Chandra, CEO & Founder Lestari Capital (holding company Lestari Group) di tengah-tengah RUPS.
Kinerja positif juga ditunjukkan oleh seluruh BPR di bawah naungan Lestari Group di Pulau Jawa. Ke-6 BPR ini yaitu BPR Lestari Jatim (Malang), BPR Lestari Banten (Tangerang), BPR Lestari Jateng (Solo), BPR Lestari Jabar (Bekasi), BPR Lestari Jakarta (Jakarta Barat), dan yang terbaru BPR Lestari Jogja (Yogyakarta). Aset total ke 6 BPR ini dilaporkan berada di angka Rp 1,5 Triliun.
"Total aset yang dikelola oleh BPR-BPR di Lestari Group mencapai Rp 8,8 Triliun pada 31 Desember 2021. Tahun 2021 kemarin berhasil kami lewati dengan kinerja yang positif, baik itu di Bali maupun di Jawa. Perlahan, visi kami untuk hadir di pentas nasional, National Presence, mulai menunjukkan hasil. Ke depan agenda kami adalah mempercepat transformasi digital di BPR-BPR di bawah naungan Lestari Group, meningkatkan permodalan dan penguatan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan operasional perbankan (prudent banking)", tutup Alex.
Pasangan muda yang baru menikah seringkali mengalami kesulitan dalam hal keuangan. Sangat wajar mengingat keuangan yang dikelola adalah dana bersama-sama sehingga perlu adanya kesepakatan dengan... Selengkapnya
Tabungan dan deposito adalah dua produk utama yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyimpan dan mengelola dana di bank. Selain menguntungkan karena adanya suku bunga yang diberikan, kita... Selengkapnya
Mengatur keuangan untuk bekal masa depan menjadi pondasi penting dalam kehidupan. Sayang sekali rasanya kalau pemasukan kita selalu dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masa... Selengkapnya