Chat dengan kami disini
Kita semua pasti setuju kalau dana darurat itu sangat penting terutama untuk kita yang sudah berkeluarga. Coba flashback ke masa pandemi lalu, kalau tidak punya tabungan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasti berasa berat banget, kan?
Kalau orang zaman dahulu, saat musim hujan mereka akan produktif terus menanam padi dan tanaman lain lalu hasil panennya disimpan baik-baik dalam lumbung supaya aman saat menghadapi musim kemarau. Jadi bisa makan terus sepanjang tahun.
Sama seperti menabung dana darurat. Selama masih produktif berpenghasilan, dana darurat harus disimpan baik-baik dalam produk keuangan yang tepat, supaya aman saat menghadapi kondisi darurat. Sudah tahu kalau dana darurat itu penting, tapi bingung mau mulai dari mana? Yuk simak cara mempersiapkan dana darurat berikut ini.
Banyak orang, atau mungkin Anda salah satunya, terkadang masih bingung berapa nominal dana darurat yang harus dimiliki. Jawabannya, tentu berbeda-beda tergantung kebutuhan setiap orang.
Kalau Anda masih single, nominal dana darurat yang harus dimiliki minimal 3x pengeluaran bulanan. Kalau sudah menikah tapi belum punya anak, dana darurat minimal yang harus Anda miliki adalah 6x pengeluaran bulanan. Sementara, untuk yang sudah menikah dan punya anak, minimal 12x pengeluaran bulanan.
Jika Anda seorang yang sudah berkeluarga dengan pengeluaran bulanan 5-10 juta, tentu nominal dana darurat yang ideal terasa sangat besar. Terkadang, baru memikirkannya saja sudah membuat kita jadi malas menabung.
"Mending uangnya untuk ini.. mending uangnya untuk itu,"
Pemikiran seperti ini mungkin muncul di benak Anda. Tapi, hati-hati, lho! Pemikiran seperti ini bisa mempersulit Anda di masa depan.
Perlu diingat, menabung dana darurat itu seperti memupuk tanaman. Tidak bisa dilakukan jika Anda memupuk sekali dengan kuantitas pupuk yang besar. Justru, hal ini bisa membuat tanaman tersebut mati. Sama halnya dengan menabung. Saat Anda menabung dalam jumlah besar di awal membuat Anda jadi enggan menabung lagi di waktu berikutnya. Hal ini tentu mematikan konsistensi Anda dalam menabung.
Jadikanlah menabung sebagai rutinitas yang Anda lakukan dalam periode tertentu, sesuai dengan penghasilan Anda. Misalnya, Anda memperoleh penghasilan bulanan, maka lakukan rutinitas menabung dana darurat setiap bulannya.
Saat mulai menjalani rutinitas menabung, Anda akan dihadapkan oleh dua pilihan saat mengambil keputusan finansial yaitu Keinginan dan Kebutuhan.
Terkadang, otak manusia membuat ilusi ketika dihadapkan oleh penawaran eksklusif, misalnya promo "Diskon Terbatas." Kita dibuat merasa bahwa apa yang ditawarkan dalam promo tersebut adalah hal yang sangat kita butuhkan, padahal belum tentu juga.
Untuk itu, penting untuk membuat skala prioritas. Pisahkan antara "Kebutuhan" dan "Keinginan" supaya Anda bisa membuat keputusan finansial yang lebih bijaksana.
Setelah Anda berhasil mencapai dana darurat yang dibutuhkan, sekarang saatnya menyimpan dana darurat tersebut di produk keuangan yang aman.
Tidak seperti lumbung yang hanya ditujukan untuk menyimpan tanpa membuat simpanan tersebut bertumbuh. Sekarang, sudah banyak produk keuangan yang bisa membantu simpanan dana darurat Anda jadi terus bertumbuh, salah satunya adalah Deposito Lestari.
Simpan dana darurat jadi lebih menguntungkan dengan bunga 5%. Yuk buka Deposito Lestari untuk amankan dana darurat Anda!
Rumah menjadi salah satu kebutuhan primer. Tetapi, untuk mulai memiliki rumah idaman sendiri memang membutuhkan proses yang panjang. Salah satunya adalah mempersiapkan DP untuk membeli rumah yang... Selengkapnya
Lestarian kembali mendukung 50 juta rupiah untuk masyarakat Bali yang terkena dampak pandemi Covid-19. Kali ini dukungan disalurkan dengan menggandeng NiLuh Djelantik, salah satu publik figur yang... Selengkapnya
Keputusan pemerintah untuk memperpanjang masa PPKM membuat dilema sebagian besar masyarakat karena dampaknya yang begitu besar. Kondisi inilah yang menjadi perhatian Lestarian untuk ikut membantu... Selengkapnya