Chat dengan kami disini
Potensi yang menjanjikan membuat investasi tanah selalu dilirik oleh para investor. Namun, tiap investor punya pendekatan investasi yang berbeda-beda tergantung jangka waktunya sehingga hasilnya pun bisa berbeda-beda. Kali ini kita akan membahas perbedaan cara investasi tana menurut jangka waktu.
Investasi Tanah Jangka Pendek
Investasi tanah jangka pendek adalah cara investasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, biasanya dalam hitungan bulan atau beberapa tahun. Ada beberapa strategi investasi tanah jangka pendek.
- Flipping: Membeli tanah dengan harga murah, kemudian dijual kembali setelah harganya naik dalam waktu singkat.
- Speculation: Membeli tanah di area yang diperkirakan akan mengalami kenaikan harga signifikan dalam waktu dekat, misalnya di dekat proyek infrastruktur baru.
Ada beberapa resiko yang harus Anda hadapi saat berinvestasi tanah jangka pendek. .
- Fluktuasi harga yang cepat: Harga tanah bisa turun drastis jika kondisi pasar berubah.
- Persaingan tinggi: Banyak investor lain yang juga mencari keuntungan jangka pendek.
- Biaya transaksi yang tinggi: Biaya notaris, pajak, dan biaya lainnya bisa menggerus keuntungan.
Investasi Tanah Jangka Panjang
Investasi tanah jangka panjang berguna untuk membangun kekayaan dalam jangka waktu yang lebih lama, misalnya 5 tahun ke atas. Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan ketika investasi tanah jangka panjang.
- Hold for appreciation: Membeli tanah dan menyimpannya dalam jangka waktu yang lama, dengan harapan nilai tanah akan terus meningkat seiring waktu.
- Development: Mengembangkan tanah menjadi properti yang lebih bernilai, seperti perumahan, perkantoran, atau pusat perbelanjaan.
- Land banking: Membeli tanah di lokasi yang potensial dan menyimpannya untuk investasi jangka panjang, sambil menunggu harga tanah naik secara signifikan.
Adapun beberapa risiko yang bisa Anda temui dengan cara investasi tanah jangka pendek tersebut.
- Inflasi: Nilai uang bisa tergerus oleh inflasi, sehingga keuntungan yang diperoleh tidak sebesar yang diharapkan.
- Perubahan regulasi: Perubahan peraturan pemerintah bisa mempengaruhi nilai tanah.
- Biaya peluang: Uang yang diinvestasikan di tanah tidak bisa diinvestasikan di tempat lain yang mungkin memberikan keuntungan lebih tinggi.
Tips Berinvestasi Tanah untuk Pemula
Meski berbeda satu sama lain, namun ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk berinvestasi tanah, khususnya Anda yang masih pemula.
1. Lakukan riset mendalam
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, lakukan riset yang menyeluruh mengenai lokasi, potensi pengembangan, dan kondisi pasar.
2. Konsultasikan dengan ahli
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan agen properti, notaris, atau konsultan keuangan untuk mendapatkan saran yang lebih tepat.
3. Diversifikasi investasi
Jangan hanya berinvestasi di satu lokasi atau jenis tanah. Diversifikasi investasi dapat membantu meminimalkan risiko.
4. Pertimbangkan biaya
Hitung semua biaya yang terkait dengan investasi, mulai dari biaya pembelian hingga biaya perawatan.
Baik investasi tanah jangka pendek maupun jangka panjang memiliki potensi keuntungan yang menarik. Namun, perlu diketahui pula bahwa setiap investasi memiliki risikonya masing-masing, termasuk juga investasi tanah. Oleh karena Anda perlu mempelajari kembali fundamental, kelebihan, kekurangan, serta risiko yang mungkin akan Anda hadapi ketika berinvestasi.
Sekarang investasi tanah sudah semakin mudah sejak adanya KPT Lestari. Dengan bunga mulai 10.25% per tahun, Anda bisa miliki tanah impian Anda sekarang juga. Klik di sini
Bank Lestari Bali (BPR melalui program LestariDiskon mendukung promosi bisnis UMKM. Melalui program LestariDiskon, Bank Lestari Bali (BPR) menggandeng lebih dari 600 UMKM yang diajak berkolaborasi... Selengkapnya
Rumah minimalis memang terlihat sederhana dan nyaman. Tapi kalau salah penataan, tentunya rumah akan terasa sangat sempit dan Anda menjadi kurang leluasa bergerak di dalam rumah. Tapi... Selengkapnya
Bank Lestari Bali (BPR) selalu berupaya untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar melalui campaign #MakeAnImpact. Hal ini pun mendorong Bank Lestari Bali (BPR) untuk membantu... Selengkapnya