Chat dengan kami disini
Denpasar 29 Maret 2018.
The 5th Annual, Entrepreneur Festival 2018, berlangsung semarak, sekalipun berbeda dengan 4 penyelenggaraan sebelumnya yang dimulai dari pagi hingga sore, namun bukan berarti ajang tahunan kali ini tereduksi kontennya.
Acara yang bertempat di Ball Room Hotel Aston, Jl. Gatot Subroto Barat Denpasar ini di buka dengan jamuan santap malam, dilengkapi dengan puluhan eksebisi dari berbagai pelaku usaha khususnya UMKM yang sekaligus merupakan momentum untuk networking. Dan ketika lagu Indonesia Raya selesai di kumandangkan, para peserta yang hadir pun dihentak oleh suara rock dari grup musik Navicula, yang pada kesempatan kali ini juga merupakan The Icon 2018, penghargaan untuk talenta lokal Bali yang berhasil mengibarkan namanya di pentas nasional.
Acara berlanjut dengan Awarding Ceremony, sebuah ajang pernghargaan yang diberikan oleh BPR Lestari dan Money&I Magazine sejak tahun 2014, sebagai apresiasi kepada sejumlah pengusaha yang sukses menjadi inspirator kewirausahaan khususnya di Bali. Adapun penghargaan ini diberikan terdiri dalam 2 kategori, yakni Lestari Entrepreneur Of The Year, yang dipersembahkan langsung oleh BPR Lestari, dan M&I Award, yang dipersembahkan oleh Money&I Magazine, dimana untuk penghargaan ini terdiri dari 3 kategori (The Rookie, untuk pengusaha pemula yang usianya di bawah 35 tahun, The Wonder Woman, untuk pengusaha wanita yang dengan berbagai kesibukannya sebagai ibu rumah tangga namun berhasil mengembangkan usahanya & The Technopreneur, untuk pengusaha yang bisnisnya menggunakan platform teknologi atau digital).
Adapun proses penilaian dan penjuriannya, sudah dilakukan pada tanggal 19 Maret 2018. Dewan jurinya sendiri terdiri dari berbagai profil dan latar belakang, diantaranya adalah I.A. Selly Dharmawijaya Mantra (Pegiat Aktivitas Sosial & Ketua Dewan Juri), Sayu Strisna Dewi (Dosen Universitas Udayana, Penggerak Kewirausahaan Daerah), Putu Santika (Ketua Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA) Bali), Faye Alund (President Co Working Space Indonesia dan Penggerak di 1000 Startup serta pendiri Co Working Space Kumpul), Nyoman Sukadana (Pendiri Elizabeth International School yang juga merupakan pemenang Lestari Entrepreneur of The Year 2017), Ni Putu Arie Utami (Pendiri Anemone Reading School dan juga, pemenang Rookie of of The Year Money&I Award 2017), IGA Silawati (Wartawan Majalah Bisnis) dan Arif Rahman (Editor in Chief Money & I Magazine).
Pernghargaan ini di raih oleh Kadek Chintya Dwi Pratiwi (Dewata Printing) untuk kategori The Rookie, Ibu Tantri (Pie Susu Enak) untuk kategori The Wonder Women dan Gus Mang, Ilustrator dengan brandnya yang dikenal dengan nama Monez untuk kategori The Technopreneur. Sementara untuk kategori Lestari Entrepreneur of The Year 2018, diraih oleh I Nengah Natyanta selaku pendiri Coco Mart dan Group.
Acara kemudian di lanjutkan dengan presentasi dari Alex Purnadi Chandra yang mengupas soal saham dan bagaimana instrumen dipasar modal ini bisa menjadi salah satu strategi kita untuk mencapai kesejahteraan, dilanjutkan dengan pemaparan dari Ellen May yang membahas bagaimana berinvestasi ditengah kondisi yang turbulence serta di tutup dengan analisa politik khususnya untuk Indonesia di tahun 2018-2019 oleh salah satu penmgamat politik terbaiktanah air Burhanudin Muhtadi.
Ajang tahunan ini merupakan salah satu komitmen BPR Lestari dalam melaksanakan misinya #MakeanImpact, untuk memberdayakan para pengusaha (Empowering Entrepreneur) dengan memberikan panggung, penghargaan melalui ajang awarding dan memberikan ide-ide bisnis yang relevan dengan perkembangan bisnis saat ini.
Berutang tidaklah selalu buruk selama rasio cicilan dibanding pendapatan tidak melebihi 30% dari pendapatan Anda. Apalagi, jika utang tersebut Anda gunakan untuk hal-hal produktif seperti... Selengkapnya
Tinggal di Bali mungkin jadi impian bagi sebagian besar orang karena bisa menikmati keindahan pantai, keunikan budaya, dan menjalani kehidupan yang lebih santai (slow-living). Namun, tantangan... Selengkapnya
Sektor konstruksi diprediksi akan berkembang pesat di tahun 2024. Hal ini berkaitan dengan adanya program subsidi PPN oleh pemerintah yang menyebabkan permintaan akan properti jadi semakin... Selengkapnya