Chat dengan kami disini
Lestarian kembali mendukung 50 juta rupiah untuk masyarakat Bali yang terkena dampak pandemi Covid-19. Kali ini dukungan disalurkan dengan menggandeng NiLuh Djelantik, salah satu publik figur yang peduli dengan kondisi masyarakat Bali.
Efek domino pandemi bukan sebatas bidang kesehatan, pengangguran dan kehilangan pekerjaan. Lebih dari itu, masyarakat diajak untuk mampu mengexplore dan melihat celah agar bisa menciptakan peluang baru di tengah krisis.
Inilah yang dikerjakan oleh NiLuh Djelantik, berkeliling Bali hingga ke pelosok-pelosok untuk melihat kondisi pelaku UMKM dan industri rumahan yang juga sedang berjuang.
“Terima kasih atas kepedulian Lestarian kepada Bali. Dalam keadaan yang cukup high tension ini, ada kelembutan yang kalian bagikan. Harapannya supaya bisa melahirkan Lestarian-Lestarian lainnya yang berempati dalam situasi seperti saat ini”, ujar NiLuh Djelantik, atau yang akrab disapa Mbok NiLuh oleh netizen, saat prosesi penyerahan bantuan pada hari Jumat (06/08) lalu.
“Mbok NiLuh ini salah satu entrepreneur yang support untuk pemulihan ekonomi khususnya di Bali. Semua tahu ya bagaimana kerja keras dan semangatnya Mbok ke pelosok untuk menemui saudara kita yang terkena imbas pandemi ini”, ujar Ayu Silviananda, Corporate Secretary Manager BPR Lestari Bali.
Bagi NiLuh Djelantik, dukungan untuk masyarakat Bali bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, melainkan justru harus dipikirkan jangka panjangnya agar bisa dikelola lagi.
“Ya dipikirkan dari hulu ke hilirnya. Jadi gimana caranya supaya bantuan ini tidak hanya berlaku sekali aja, tapi bisa membuat si penerima bantuan ini menjadi berhasil. Misinya adalah memberdayakan masyarakat disini”, tambah Mbok NiLuh.
Pemberdayaan yang berkelanjutan menjadi salah satu benang merah yang sejalan dengan misi #MakeAnImpact BPR Lestari. “Membawa dan menyebarkan impactnya bukan cuma sehari, tapi harus berkelanjutan”, kata Ayu.
“100% akan disalurkan amanahnya. Kita akan transparan dalam menyalurkan amanah ini. Matur suksma, ketjup sayang untuk kalian semua”, tutup Mbok NiLuh.
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia dan bahkan mengalahkan keganasan penyakit kanker. Data WHO tahun 2021 menunjukan ada 17,8... Selengkapnya
Salah satu tantangan besar dalam mengatur keuangan adalah menentukan skala prioritas. Tidak sedikit orang yang kebingungan mengatur skala prioritas karena belum paham tentang jenis-jenis kebutuhan... Selengkapnya
Sudah pernah menghitung nominal dana pensiun yang Anda butuhkan? Pasti nominalnya sangatlah besar dan sudah dipersiapkan selama bertahun-tahun sebelum masa pensiun tiba. Supaya dana pensiun Anda... Selengkapnya
