Chat dengan kami disini
Di masa sekarang ini, ada banyak sekali jalan untuk memperoleh hal yang kita inginkan dengan cepat, misalnya ingin membeli gadget terbaru, baju branded, atau mau jalan-jalan ke luar negeri. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan Paylater.
Namun, kebiasaan seperti ini justru memperburuk kondisi keuangan Anda. Apalagi, jika porsi utang yang Anda bayar setiap bulan lebih dari 30% penghasilan Anda. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Banyak orang di masa kini mulai menerapkan Delayed Gratification untuk memperbaiki kondisi finansialnya.
Apa Itu Delayed Gratification?
Delayed Gratification atau kesenangan yang tertunda adalah aktivitas menunda hal-hal yang sifatnya kesenangan yang bersifat instan. Kesenangan yang dimaksud adalah hal-hal yang bersebrangan dengan kebutuhan Anda seperti membeli gadget terbaru ataupun jalan-jalan ke luar negeri.
Belakangan, Delayed Gratification menjadi sebuah tren untuk menciptakan kondisi finansial yang ideal dan bebas utang. Delayed gratification juga membantu seseorang untuk menetapkan tujuan keuangan serta konsisten dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Keuntungan Menerapkan Delayed Gratification
Jika Anda menerapkan Delayed Gratification ada beberapa keuntungan dan manfaat yang bisa dirasakan, seperti:
- Memotivasi diri untuk bekerja lebih keras dan mencapai tujuan finansial yang diinginkan.
- Mampu menghargai waktu dan proses dalam mecapai tujuan finansial.
- Meningkatkan kesehatan mental karena terhindar dari berbagai masalah finansial.
- Mencapai financial freedom dengan lebih cepat.
Cara Menerapkan Delayed Gratification dalam Finansial Anda
Delayed Gratification adalah sebuah kebiasaan yang harus dibentuk dan Anda perlu beradaptasi untuk bisa melakukannya. Nah ini dia beberapa cara menerapkan Delayed Gratification dalam finansial Anda.
1. Menabung sebelum membeli sesuatu
Godaan paylater ataupun fasilitas cicilan dalam membeli sesuatu memang sangat menggiurkan. Tapi, ingatlah kalau cicilan akan membebani cashflow Anda, apalagi cicilan yang bersifat konsumtif. Sebaiknya, tunda dulu untuk membeli barang yang Anda inginkan, fokus menabung untuk membeli barang secara cash.
2. Terapkan Mindful Spending
Mindful spending adalah bentuk pengeluaran yang dilakukan dengan pertimbangan dan kesadaran penuh, bukan karena Anda impulsive buying atau FOMO (Fear Of Missing Out). Pastikan barang yang Anda beli memang benar-benar Anda butuhkan.
3. Menabung
Hal paling penting dalam menerapkan delayed gratification adalah menabung dan membeli semua kebutuhan dan keinginan secara cash agar terbebas dari utang. Selain itu, produk keuangan yang Anda pilih juga sangat mempengaruhi kemampuan Anda dalam menunda kesenangan.
Produk keuangan di sini berperan untuk menahan Anda membeli sesuatu secara impulsif. Pilihlah produk keuangan yang bisa membantu memaksimalkan simpanan Anda.
Salah satu produk keuangan yang bisa Anda pilih adalah DepositoGo. Dengan DepositoGo, Anda bisa simpan dana supaya tidak terpakai secara impulsif. Apalagi, sekarang DepositoGo bisa memberikan bunga 5%, lho! Jadi makin untung kan?
Yuk buka DepositoGo Anda sekarang dan raih banyak keuntungan.
Alex Purnadi Chandra telah menggeluti sektor perbankan selama 28 tahun. Saat usianya baru 29 tahun, dia dipromosikan menjadi Kepala Cabang BCA di Bali. Setahun kemudian, Alex memberanikan diri... Selengkapnya
Pandemi Covid-19 tidak membuat kinerja BPR Lestari Group terhenti. Walaupun tidak sebagus tahun sebelumnya, aset BPR Lestari tetap tumbuh positif, size bisnis berkembang, kinerja usaha semua... Selengkapnya
Tidak bisa dipungkiri, peran UMKM dalam menggerakkan ekonomi di Indonesia sangat besar. Tak heran jika sektor UMKM terganggu maka ekonomi nasional juga ikut terganggu. Melihat kondisi ini BPR... Selengkapnya