Chat dengan kami disini
Kredit menjadi salah satu langkah untuk meringankan kebutuhan, khususnya kebutuhan yang mendesak. Namun jika tidak digunakan secara bijak, kredit bisa memberikan pengaruh buruk pada keuangan Anda.
Menurut buku “Perencanaan Keuangan Keluarga” dari OJK, besaran utang sebaiknya tidak lebih dari 35% dari penghasilan. Anda juga sebaiknya tetap mempertimbangkan untuk menabung dari penghasilan meski sedang terbebani kredit.
Namun setiap orang punya kebutuhan yang berbeda-beda, inilah cara mengetahui porsi cicilan yang ideal untuk Anda.
Menghitung jumlah pinjaman yang dibutuhkan sangatlah penting. Sebaiknya dilakukan penghitungan total pinjaman secara rinci dan kemana uang tersebut akan dialokasikan. Hal ini bertujuan untuk membantu Anda terhindar dari kemunculan pinjaman baru di kemudian hari atau “gali lubang, tutup lubang" karena porsi cicilan yang terlalu berlebih.
Pemasukan dan pengeluaran bulanan juga harus diperhitungkan untuk mengetahui porsi cicilan yang ideal untuk Anda. Menghitung pemasukan dan pengeluaran bulanan juga dilakukan untuk mengukur kemampuan Anda membayar pinjaman. Pastikan pengeluaran Anda di luar cicilan tidak melebihi dari 60% pemasukan Anda.
Jika Anda sudah melakukan dua hal di atas, Anda akan bisa menentukan porsi cicilan yang ideal dilihat dari penghasilan, pengeluaran, dan besaran pinjaman yang Anda butuhkan.
Lalu bagaimana jika cicilan sudah terlanjut membengkak dan mempengaruhi keuangan bulanan? Anda bisa mencari solusi dengan memindahkan fasilitas kredit Anda ke bank lain yang memungkinkan Anda untuk mengelola kembali cicilan Anda. Misal, mengatur suku bunga dan mengatur jangka waktu kembali.
Kredit Multiguna Prima bisa menjadi alternatif pilihan bagi Anda yang ingin mengelola cicilan bulanan agar menjadi lebih ringan. Dengan Kredit Multiguna Prima Anda bisa ringankan cicilan hingga 50% dengan take over kredit yang bebas biaya provisi!
Yuk ringankan cicilan Anda sekarang. Ingin tahu informasi lebih lanjut? Klik di sini
Membeli sebuah rumah pastinya menghabiskan biaya yang cukup besar mulai dari pembelian, pengurusan surat-surat, hingga renovasi. Jadi, sebelum membeli rumah tentu ada banyak hal yang perlu... Selengkapnya
Usia pensiun paling umum di Indonesia adalah pada rentang 55 - 60 tahun. Meskipun ada pekerjaan tertentu yang mengharuskan pensiun lebih awal, biasanya orang tersebut akan mencari pekerjaan lainnya... Selengkapnya
Atas konsistensinya dalam mendukung bisnis-bisnis properti dan real estate di Bali, Bank Lestari Bali (BPR) baru saja menerima penghargaan dari PT. Aditya Sentana Bali dalam kategori... Selengkapnya