Chat dengan kami disini
Tahun 2014 kemarin menjadi tahun yang hebat bagi BPR Lestari. Di tengah keadaan ekonomi yang tidak pasti, kinerja keuangan BPR Lestari mencapai target yang telah ditentukan, bahkan beberapa diantaranya melampaui target. BPR Lestari mencatat peningkatan Asset sebesar 32,89% dari Rp 1,958 Trilyun pada Desember 2013, meningkat sebesar Rp. 644 Milyar menjadi Rp. 2,602 Trilyun pada Desember 2014.
"Pertumbuhan asset di tahun ini sesuai dengan target yang kami tetapkan. Rata-rata year on year kami tumbuh 30%, dan tahun ini kami konsisten tetap bisa tumbuh 30%", kata Pribadi Budiono, Direktur Utama BPR Lestari. Sedangkan dari sisi laba, BPR Lestari mampu membukukan pertumbuhan yang fantastis, melampaui target laba yang ditetapkan, sebesar 54,2% dari Rp. 84,3 Milyar (sebelum pajak) di tahun 2013 menjadi Rp. 130 Milyar (sebelum pajak) di tahun 2014.
Pribadi mensyukuri pencapaian pertumbuhan kinerja BPR Lestari ini di tengah-tengah adanya kecenderungan pengetatan likuiditas yang terjadi di sepanjang tahun ini. Khususnya pada perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang tercatat sebesar Rp 2,049 Trilyun per Desember 2014, tumbuh Rp. 403 Milyar (28,94%) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,646 Trilyun. Di tahun 2014, pertumbuhan kredit BPR Lestari mencapai Rp. 387 Milyar (28,39%) menjadi Rp. 1,750 Trilyun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 1,363 Trilyun. Sedangkan di tengah suku bunga kredit yang tinggi yang selalu berdampak dengan penurunan kualitas aset perbankan, BPR Lestari mampu tetap menjaga Non Performing Loan dibawah 0,5 % yaitu 0,45%.
"Di tengah persaingan yang semakin ketat, baik dalam pengumpulan dana maupun penyaluran kredit, kami berhasil menjaga tren positif dalam ekspansi bisnis BPR Lestari. Hal ini sejalan dengan keinginan kami untuk dapat terus berperan optimal dalam mendorong laju perekonomian Bali khsusunya", tambah Pribadi. Dengan pencapaian asset Rp. 2,602 Milyar di tahun 2014, menjadikan BPR Lestari tetap mempertahankan posisi ketiganya sebagai BPR terbesar secara nasional di Indonesia.
Seringkali kita mengatur keuangan bulanan sedemikian rupa untuk pengeluaran bulanan, kewajiban, dan investasi jangka panjang. Namun, kita sering juga mengesampingkan persiapan dana cadangan kita.... Selengkapnya
Semakin cepat perkembangan zaman membuat standar hidup menjadi semakin baik, namun juga menambah beban biaya hidup. Selain fokus untuk memenuhi kebutuhan harian, menyiapkan kebutuhan masa depan itu... Selengkapnya
Sejak pandemi, kita jadi mulai membatasi aktivitas kita untuk beraktivitas ke luar rumah. Hampir semua hal yang biasanya mengharuskan kita untuk keluar, kita lakukan dari rumah saja, secara online.... Selengkapnya