Chat dengan kami disini
Tahun 2016 bagi industry perbankan Indonesia merupakan tahun yang cukup sulit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Buktinya, OJK pun harus mengkoreksi pertumbuhan kredit perbankan yang awalnya di target tumbuh 10% -11% di akhir tahun ini, menjadi 7% - 9%. Sedangkan berdasarkan data yang dirilis oleh OJK dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Agustus perbankan Indonesia hanya mampu tumbuh 4,04%, dan industry BPR tumbuh 6,23%.
Namun ditengah melemahnya kinerja keuangan perbankan nasional, BPR Lestari masih mampu membukukan kinerja keuangan positif. Dari sisi asset, di bulan Agustus 2016 asset BPR Lestari mencapai Rp. 4 triliun, meningkat sebesar 31,80% dari bulan yang sama di tahun 2015 (yoy). "Tahun ini kami rasakan sebagai tahun tersulit sejak tahun 2008 lalu. Kami harus bekerja cukup keras untuk mempertahankan kinerja keuangan agar tetap tumbuh positif. Syukurnya kami masih bisa tumbuh konsisten 30% year on year" kata Pribadi Budiono, Direktur Utama BPR Lestari. Ia pun mensyukuri atas pencapaian ini.
Dengan pencapaian asset tersebut, BPR Lestari kini merupakan BPR terbesar kedua se-Indonesia. "Ini merupakan milestone kami yang baru, kami berhasil naik satu peringkat dari posisi ketiga di tahun sebelumnya ke posisi kedua di tahun ini" tambah Pribadi. Dari sisi market share, saat ini BPR Lestari mampu menguasai hampir 32% market share asset BPR seluruh Bali yang mencapai Rp. 12,5 triliun. Prestasi yang dicapai oleh BPR Lestari tidak hanya itu. Apresiasi dari beberapa institusi dan media keuangan juga memberikan pengakuan. Majalah Infobank memberikan penghargaan Golden Awards sebagai BPR dengan kinerja keuangan sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut sejak tahun 2011.
"Atas pencapaian yang luar biasa ini, kami sangat berterimakasih kepada masyarakat Bali sebagai stake holder terbesar kami. Terimakasih telah mempercayakan BPR Lestari sebagai bank pilihan untuk kebutuhan perbankan Anda. Semoga di tahun-tahun mendatang kami dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi ini" tutup Pribadi.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan angka literasi keuangan masyarakat Indonesia masih terbilang rendah, yaitu 49,68% di tahun 2022. Meski angkanya mengalami... Selengkapnya
Menjadi nasabah prioritas, memberikan prestige tersendiri bagi sebagian masyarakat. Memiliki label nasabah prioritas ini biasanya membuat kita berada di level yang berbeda di jasa perbankan yang... Selengkapnya
UMKM menjadi salah satu pilar perekonomian yang diharapkan dapat bertumbuh dan mendongkrak perekonomian Indonesia di masa-masa sulit sekalipun. Berangkat dari harapan tersebut, Bank Lestari Bali... Selengkapnya