Chat dengan kami disini
Sebanyak tiga ratusan mahasiswa memenuhi ruangan ballroom Hotel Harris Cokroaminoto, Rabu 9 Agustus 2017 kemarin. Ketiga ratus mahasiswa ini akan berebut untuk mendapatkan beasiswa Generasi Lestari dari BPR Lestari. Sejak pagi, meja pendaftaraan sudah dipadati oleh peserta ujian Tes Potensi Akademik (TPA) seleksi beasiswa Generasi Lestari.
“Tahun ini mahasiswa yang mendaftar untuk menerima beasiswa sangat tinggi. Kita telah menyeleksi 900an aplikasi yang masuk dan meloloskan sekitar 300 mahasiswa untuk mengikuti tes pagi ini” kata Erry Yoga Sugama, Marketing Communications Manager BPR Lestari.
Tes potensi akademik ini harus diselesaikan oleh para peserta selama dua jam. Di hari itu juga diumumkan langsung 100 orang yang dinyatakan lolos dan berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu seleksi interview. “Deg-degan juga menunggu hasilnya, dan astungkara lulus ke tahap selanjutnya”, kata salah satu peserta yang dinyatakan lolos.
Selagi menunggu hasil tes potensi akademik, para mahasiswa ini juga mengikuti seminar “Why School Is Not Enough” dari Chairman Lestari Group, Alex P Chandra. Pemberian seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan mindset kepada mahasiswa bahwa belajar di bangku sekolah sampai universitas adalah penting, tapi sekolah itu saja tidak cukup. ”Ada keterampilan lain yang harus dikuasai oleh setiap orang jika ingin sukses, tidak hanya sekolah formal (academy) tapi ada skill lainnya yaitu keterampilan hidup (life skill) dan keterampilan pengeloaan keuangan (financial literacy)”, kata Alex. Ia menambahkan, bahwa ada fakta menarik yang terjadi yaitu siswa yang pintar grade A, tidak semua, bekerja kepada siswa yang gradenya C. Sedangkan siswa grade B biasanya jadi dosen atau PNS. Materi seminar ini diambil dari materi bukunya dengan judul yang sama. Seminar bertambah menarik karena ada kejutan yang dipersiapkan oleh panitia yaitu, ketiga ratus mahasiswa langsung mendapatkan buku “Why School Is Not Enough”.
Dalam kesempatan itu juga dihadiri oleh sebagian besar penerima beasiswa Generasi Lestari dari angkatan pertama sampai ketujuh. Dan beberapa mahasiwa penerasi Generasi Lestari juga diminta untuk memberikan testimoninya dan berbagi pengalamannya. “Saya berasal dari keluarga yang kurang mampu dari segi ekonomi. Seandainya saya tidak mendapatkan beasiswa Generasi Lestari ini, mungkin saya tidak akan bisa berdiri di sini sekarang dan mewujudkan cita-cita saya menjadi seorang arsitek”, kata Genah Sari, penerima beasiswa Generasi Lestari Angkatan 4, yang sekarang akan melanjutkan study S2 Arsitektur di Universitas Gajah Mada, melalui jalur beasiswa juga. Ia juga menambahkan bahwa beasiwa Generasi Lestari yang diterimanya berbeda dengan beasiswa-beasiswa lainnya. Tidak hanya di-support dari segi pendanaan kuliah sampai wisuda, namun melalui beasiswa ini juga diberikan pelatihan-pelatihan dan pendampingan dari BPR Lestari yang dibutuhkan untuk mempersiapkan diri nantinya memasuki dunia kerja atau usaha.
Di akhir acara, selain pengumuman 100 mahasiswa yang dinyatakan lolos ke tahap interview, juga dilakukan penyerahan hadiah kepada 5 orang peringkat teratas. Adalah Putu Muli Laksmi Dewi yang berasal dari SMA 1 Gianyar yang berhasil menduduki peringkat pertama dan berhak mendapatkan hadiah 1 unit laptop dari BPR Lestari. “Terima kasih kepada BPR Lestari untuk hadiahnya. Laptop ini bisa saya gunakan saat kuliah nanti” tutur Muli. Untuk peringkat kedua dalam tes ini adalah I Made Andika W. berhak mendapatkan 1 unit Handphone, peringkat ketiga adalah Luh Kadek Meilina P. berhak mendapatkan 1 unit Harddisk. Peringkat keempat dan kelima adalah AA Mas B Rahita dan I Gede Maha Hendra P. masing-masing mendapatkan modem internet.
Mengatur keuangan untuk bekal masa depan menjadi pondasi penting dalam kehidupan. Sayang sekali rasanya kalau pemasukan kita selalu dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masa... Selengkapnya
Semakin cepat perkembangan zaman membuat standar hidup menjadi semakin baik, namun juga menambah beban biaya hidup. Selain fokus untuk memenuhi kebutuhan harian, menyiapkan kebutuhan masa depan itu... Selengkapnya
Sejak pandemi, kita jadi mulai membatasi aktivitas kita untuk beraktivitas ke luar rumah. Hampir semua hal yang biasanya mengharuskan kita untuk keluar, kita lakukan dari rumah saja, secara online.... Selengkapnya